1.
Pengertian Zat Warna Sintetis
Setiap zat warna tekstil memiliki sifat yang
berbeda-beda, baik sifat tahan luntur maupun cara pemakaiannya. Zat pewarna
secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu benda berwarna yang memiliki
afinitas kimia terhadap benda yang diwarnainya, atau semua zat berwarna yang
mempunyai kemampuan untuk dicelupkan pada serat tekstil dan memiliki sifat
ketahanan luntur warna (permanent). Jadi suatu zat dapat disebut sebagai zat
warna apabila mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
a.
Mempunyai
gugus yang dapat menimbulkan warna (kromofor), misalnya: azo, nitro dan
nitroso.
b.
Mempunyai
gugus yang dapat mempunyai afinitas terhadap serat tekstil atau gugus yang
dapat mengaktifkan kerja kromofor dan memberikan daya ikat terhadap serat yang
diwarnainya yang disebut dengan gugus auksokrom, misalnya amino, hidroksil dan
sebagainya.
Zat
warna sintetis (synthetic dyes) atau zat wana kimia merupakan zat warna yang
mudah diperoleh, stabil (komposisinya tetap), mempunyai aneka warna, dan
praktis pemakaiannya. Zat Warna sintetis dalam tekstil merupakan turunan
hidrokarbon aromatik, seperti benzena, toluena, naftalena dan antrasena yang
diperoleh dari ter arang batubara (coal, ter, dyestuff) yang merupakan cairan kental
berwarna hitam dengan berat jenis 1,03 - 1,30 dan terdiri dari dispersi karbon
dalam minyak. Minyak tersebut tersusun dari beberapa jenis senyawa dari bentuk
yang paling sederhana misalnya benzena (C6H6) sampai bentuk yang rumit mialnya
krisena (C18H12) dan pisena (C22Hn).
2.
Jenis-Jenis Zat Warna Sintetis
Zat
warna tekstil digolongkan berdasarkan sifat pencelupannya dan cara
penggunaannya. Macam-macam zat warna sintetis:
a.
Zat
warna Direk
b.
Zat
warna asam
c.
Zat
warna Basa
d.
Zat
warna Napthol
e.
Zat
warna Belerang
f.
Zat
warna Pigmen
g.
Zat
warna Dispersi
h.
Zat
warna Bejana
i.
Zat
warna Bejana larut (Indigosol)
j.
Zat
warna Reaktif
Tidak
semua zat warna sintetis yang disebutkan di atas dapat dipakai untuk pewarnaan
bahan kerajinan karena ada zat warna yang prosesnya memerlukan perlakuan
khusus, sehingga hanya dapat dipakai pada skala Industri. Zat warna sintetis
yang banyak dipakai
untuk
pewarnaan bahan kerajinan tekstil terutama untuk mewarnai serat dan kain batik
atau cetak saring, antara lain: Zat warna direk, asam, napthol, Indigosol,
reaktif, Indanthreen dan pigmen. Dalam materi ini hanya akan membahas zat warna
yang digunakan untuk mewarnai serat dan kain.
Berikut ini dijelaskan beberapa
zat warna yang banyak digunakan untuk mewarnai serat dan kain:
a.
Zat warna Direk
Zat
warna direk disebut juga zat warna subtantif karena dapat terserap baik oleh
serat kapas, atau disebut juga zat warna garam karena dalam pencelupannya harus
ditambah garam untuk memperbesar penyerapan. Golongan zat warna ini memiliki
warna yang cukup banyak, harganya murah dan mudah pemakaiannya.
Tetapi
ketahananya terhadap cucian, sinar, alkali dan lainnya kurang baik, maka dari
itu zat warna direk jarang dipakai untuk mewarnai serat tekstil tetapi banyak
dipakai untuk mewarnai anyaman bambu untuk kerajinan.
b.
Zat warna Asam
Zat
warna asam merupakan garam natrium yang berasal dari asam-asam organik,
misalnya asam sulfonat atau asam karboksilat. Zat warna ini digunakan dalam
suasana asam dan memiliki daya tembus langsung terhadap serat-serat protein
atau poliamida (contohnya serat sutera atau wol).
c.
Zat warna Basa
Zat
warna basa pada umumnya merupakan garam khlorida atau oksalat dari basa
organik, misalnya basa ammonium dan basa oksonium, dan sering pula merupakan
garam rangkap, misalnya seng khlorida. Khromofor dari zat warna ini terdapat
pada kationnya maka dari itu zat warna ini juga disebut zat warna kation.
Zat
warna ini mempunyai daya tembus langsung terhadap serat – serat protein.
d.
Zat Warna Napthol
Zat
warna napthol termasuk zat warna Azo (“Developed Azo Dyes”) karena jika
digabungkan dengan garam diazo baru timbul warna dan tidak larut dalam air.
Untuk melarutkan komponen napthol memerlukan obat bantu yaitu kostik soda dan
proses pewarnaannya memerlukan komponen pembangkit warna yaitu garam diazonium
atau disebut garam napthol. Wujud zat warna napthol berbentuk serbuk, warna
yang tampak akan berbeda dengan warna yang terserap. Ciri lain dari zat warna
napthol adalah dengan nama depan AS (termasuk golongan azo), sedangkan garam
napthol /garam diozonium menunjukkan arah warna, seperti contoh garam kuning GC
menunjukkan arah warna kuning.
Tiap-tiap
pabrik zat warna memberi nama dagang sendiri-sendiri, contohnya nama Zat Warna
Napthol yang banyak dipakai antara lain:
a.
Napthol
AS
b.
Napthol
AS.G
c.
Napthol
AS.LB
d.
Napthol
AS.BO
e.
Napthol
AS.OL
f.
Napthol
AS.GR
g.
Napthol
AS.BR
h.
Napthol
AS.GR
i.
Napthol
AS.D
j.
Napthol
AS.BS
Garam
diazonium yang dipakai antara lain:
a.
Garam
Kuning GC
b.
Garam
Bordo GP
c.
Garam
Orange GC
d.
Garam
Violet B
e.
Garam
Scarlet R
f.
Garam
Blue BB
g.
Garam
Scarlet GG
h.
Garam
Blue B
i.
Garam
Red 3 GL
j.
Garam
Black B
k.
Garam
Red B
Untuk menentukan warna yang diinginkan dapat berdasarkan pada standard
warna napthol seperti dalam tabel berikut:
Perhatikan!
I.
5 gr Napthol
1 ½ gr T.R.O
3 gr Kostik Soda
campuran di atas ditambah ± 1 liter air panas, ½ liter air dingin
II.
10 gr Garam (Pembangkit warna) dicampur dengan ± 1 liter air dingin
e.
Zat Warna Indigosol
Zat
warna Indigosol termasuk golongan zat warna Bejana Larut yang merupakan zat
warna yang ketahanan lunturnya baik, berwarna rata dan cerah. Zat warna ini
dapat digunakan dengan cara pencelupan dan coletan. Warna akan muncul setelah
dirangsang dengan Natrium Nitrit dan Asam (Asam sulfat atau Asam klorida). Zat
warna Indigosol berbentuk serbuk, warna yang tampak berbeda dengan warna yang
terserap.
Resep
Indigosol:
Larutan
1 : 5 gr Indigo
7 gr Nitrit (Na No2)
1 Liter air panas
Larutan
2 : 20
cc Hcl
2 Liter air dingin
Resep Rapid:
5 gr Rapid
7,5 cc TRO
6 gr Kostik Soda
dicampur dengan 100 cc Air panas (hangat)
Resep Rapid:
5 gr Rapid
7,5 cc TRO
6 gr Kostik Soda
dicampur dengan 100 cc Air panas (hangat)
Karakteristik Zat
Warna Sintesis untuk Batik
No
|
Jenis
zat warna
|
Zat pengunci
|
Karakteristik zat warna
|
1
|
Napthol
|
Garam diazo
|
|
2
|
Remazol
|
Water Glass
|
|
3
|
Indigozol
|
Air
suur/H2SO4,
HCl
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar