Senitorium X adalah sebuah kelompok seni
rupa yang berasal dari kota Malang, terbentuk pada tahun 2005 dengan anggota
yaitu: Yoyok Siswoyo (Sahaja), Tamtama Anoraga (Tomy), Sur Yanto, David
Sugiarto, Jamaluddin NS, dan Koko Sujatmiko.
Malam ini, Sabtu Pahing 14 September
2019 mereka berkumpul kembali dalam sebuah even pameran kelompok mereka di
galeri Raos kota Batu. Even ini juga masih suatu rangkaian kegiatan September
Art Month 2019. Berangkat dari catatan kuratorial yang ditulis oleh Lik Budi,
konsep seni dan keindahan sejak didefinisikan oleh Plato (428-348 SM) hingga saat
ini selalu memiliki keberbedaan pandangan serta tujuan. Keberbedaan itu
seringkali menjadi pertentangan antara pandangan yang satu dengan yang lainnya.
Ambil saja contoh konsep keindahan yang dikumandangkan oleh Johann Wolfgang von
Goethe (1749-1832) l’art por l’art (seni untuk seni itu sendiri) yang mengutamakan
pentingnya emosi pribadi si pencipta karya seni sangat bertolak belakang dengan
konsep keindahan yang dikumandangkan oleh Auguste Comte (1798-1857) dengan
menyatakan bahwa pengalaman keindahan dan segala aspek seni tidak boleh hanya
difokuskan pada dirinya sendiri, seni harus lahir dari masyarakat untuk
masyarakat. Pandangan yang demikian diteruskan oleh Karl Marx (1818-1883) dan
Friedrich Engels (1820-1895), bahwa seni merupakan suatu alat untuk
mempengaruhi pikiran masyarakat. Keberbedaan pandangan yang tak jarang saling
bertentangan inilah yang membuat seni dan keindahan senantiasa hidup, karena
sejatinya rahasia kehidupan ini adalah karena adanya perbedaan atau
pertentangan sebagaimana konsep air-api, bahagia-menderita, kaya-miskin,
besar-kecil, benar-salah, baik-buruk, dan sebagainya. Semuanya itu ada dalam
kehidupan, dan tak salah jika kelompok Senitorium X memberi tajuk pameran ini
yaitu Still Life (dalam catatan kuratorial ditulis Still Alive).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar